Konsolidasi Kepanglimaan LSM GMBI dalam Rapat Kerja Wilayah Teritorial Jawa Tengah

Konsolidasi panglima GMBI Yudi Tahyudin di Rakerwil Jawa Tengah/ reporter dens’99//
www.lsm-gmbi.org – Kunjungan Panglima LSM-GMBI Yudi Tahyudin Sunardja dalam tugas kepanglimaan yang sekaligus Konsolidasi diacara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LSM GMBI Wilter Jateng yang berlangsung di Gedung Surya Yudha Banjarnegara Jawa Tengah pada Kamis (03/08/2023).
Panglima GMBI Yudi Tahyudin beserta rombongan Jajaran para Kepala Divisi Dewan Pimpinan Pusat diantaranya Kadiv Sosbud Maman Kurtubi, Komadan-133 Tito Aditya, Kadiv Investigasi Achmad Hidayat, Kadiv Humas Deni Kusumah serta Direktorat Exekutif Yuda Prastowo dan Riyan Buleud Herdiansyah turut menghadiri dalam acara tersebut.
Acara Rakerwil yang diselenggarakan oleh Ketua LSM GMBI Wilter Jawa Tengah Tony Syatifudin Hiddayat tersebut juga dihadiri sejumlah tamu undangan antara lain dari kepala Dinas Kesbangpol Propinsi Jawa Tengah Haerudin, SH, MH., mewakili Gubernur JawaTengah, Komandan Kodim 0704 Banjarnegara Letkol Inf. Danang Agus Setiawan, SE.Msi., Kapolres Banjarnegara AKBP Era Jhony Kurniawan, serta Kesbangpol Kabupaten Banjarnegara Drs.Tulus Sugiharto, M.Si,.
Dalam sambutan pidatonya panglima GMBI Yudi Tahuyudin menyebut acara Rakerwil Jateng yang dihadirinya tersebut sangat megah dan dukungan yang luar biasa dari pemerintah Provinsi merupakan suatu percontohan untuk ditiru oleh wilter lainnya sebagai bukti kepatuhan dan loyalitas terhadap lembaga yang dilaksanakan secara nyata.
Selain itu menurut panglima Yudi, LSM GMBI Wilter Jawa Tengah mampu dalam mengembangkan kapasitasnya untuk mempelajari pola, tata nilai, dan strategi kerja baru sehingga unsur-unsur tersebut dapat ditransformasikan kedalam kehidupan organisasi yang lebih mampu menjawab tantangan organisasi ke depan.
“Kebutuhan untuk mentransformasikan organisasi LSM-GMBI merupakan pergeseran yang cukup fundamental antara hubungan organisasi, individu, dan masyarakat secara keseluruhan oleh karena itu, upaya transformasi ini merupakan tantangan utama bagi pimpinan organisasi Penguatan Manusia sebagai center of transformation melalui gerakan intelektual masyarakat bawah menuju penciptaan kesejahteraan yang adil dan makmur adalah merupakan tujuan kami melakukan transformasi secara menyeluruh disemua lapisan, tuntutan berubah, sejatinya berawal dari dorongan yang muncul dari dalam diri kita sendiri dengan mengangkat wawasan di tempat yang lebih tinggi di lingkungan sekeliling, kita akan melihat sejatinya hanya lingkungan dan diri kita sendiri. Kita akan melihat alam, masyarakat, teknologi dan tatanan kehidupan yang cepat berubah, kita juga akan merasakan bahwa masing-masing dari kita berada dalam pusaran perubahan itu.” Imbuh Yudi.
“Hakikat berubah adalah untuk menjadi lebih baik keinginan berubah muncul untuk menjadi lebih baik, didalam dimensi hidup apapun menjadi lebih sejahtera, Menjadi lebih tepat bertindak, menjadi lebih mampu memenuhi kebutuhan hidup, dan seterusnya. ringkasnya, berubah merupakan tahapan naik dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik, karena perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, harus terjadi dan diinginkan terjadi, melakukan transformasi organisasi merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh setiap organisasi jika organisasi ingin tetap bertahan termasuk LSM GMBI yang selalu rentan dengan pengaruh eksternal yang berubah begitu cepat.” Terangnya.
Menurut panglima Perubahan terjadi secara terus menerus tanpa disadari, baik secara internal maupun secara eksternal karena perubahan merupakan sebuah proses yang berkesinambungan tanpa batas.
“Kita tidak akan mengerti organisasi tanpa memahami manusia sebagai spesies dan individu. Dalam perspektif organisasi, perubahan adalah sebuah fenomena alami. Perubahan adalah proses yang berkesinambungan dan terus berlanjut. Transformasi ini bertujuan agar LSM-GMBI dapat mengikuti perubahan dan kondisi zaman yang ada sekaligus membawa organisasi dari sebuah event-organizer (dalam hal ini berperan sebagai social control atas kebijakan-kebijakan para penyelenggara negara) menjadi organizer–future. Tujuan terjadinya perubahan itu adalah membantu kelangsungan hidup dan pertumbuhan LSM-GMBI. Sementara itu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan tergantung pada adaptasi terhadap lingkungan yang berubah pada saat yang bersamaan, lingkungan dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh tindakan- tindakan dan keputusan–keputusan organisasi. Dalam hal ini, belajar dari pengalaman adalah penting untuk proses adaptasi dan perubahan yang sukses.” Jelasnya.
Sehingga panglima Yudi menyimpulkan bahwa beberapa alasan mengapa Transformasi harus dilakukan didalam tubuh LSM-GMBI diantaranya untuk menyesuaikan diri, untuk mengetahui existing condition, dan bisa bertahan dengan kondisi LSM-GMBI yang telah mengidentifikasi kondisi-kondisi terkini yang telah dan sedang terjadi, bahkan merasakan secara langsung beberapa akibat dari perubahan-perubahan
kondisi tersebut. Oleh karena itu dilaksanakannya Rakerwil Jawa Tengah ini untuk mengimplementasi konsep dan gagasan transformasi menjadi Rencana Kerja dan Road Map LSM GMBI 2020 – 2030.
Untuk mencapai tujuan organisasi, Yudi menambahkan dari Renstra Utama terkait Konsolidasi Organisasi, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi dan Kemitraan, LSM GMBI Wilter Jateng mengimplementasikan diklat Belanegara dengan merubah pola Gerakan reaksioner menjadi pola Gerakan humanis tanpa meninggalkan Khitoh dan Marwah LSM-GMBI. Menjadikan Visi era Transformasi sebagai landasan pergerakan Lembaga dengan mengedepankan kerja sebagai sosial kontrol. Selain itu panglima memaparkan dari Kesekjenan DPP LSM GMBI sesuai Konsensus dari Rakernas ke 21 tahun 2023, yang telah dilaksanakan bahwa Kesekjenan menjadi 2 Ruang yaitu Sekretaris Jendral sebagai fungsi administrasi dan Kepanglimaan sebagai fungsi konsolidasi organisasi.
“Kami mohon doa serta dukungan dari para pihak Pemerintahan, TNI dan POLRI, Tokoh Masyarakat, Akademisi, Pengusaha, Media dan sesama aktivis Gerakan agar kami teguh dan konsisten menjalankan Road Map GMBI di masa depan.” Tutupnya***