Diklat Transformasi 4.0 LSM GMBI Wilter Jabar dan DKI Gelombang 1 Tahap V

lsm-gmbi.org – BANDUNG, Diklat Transformasi Dewan Pimpinan Pusat LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (DPP LSM-GMBI) kembali menggelar diklat Transformasi 4.0 gelombang 1 tahap V atau tahap akhir dari dua Provinsi yaitu wilter Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan menghadirkan narasumber Letkol TNI Ujang Sudrajat dan Pendiri sekaligus Ketua Umum LSM GMBI HM. Fauzan Rachman, SE. Pada Sabtu (20/08/2022).
Menurut Ujang Sudrajat selaku narasumber diklat transformasi LSM GMBI ada beberapa langkah langkah yang harus dilakukan dalam wadah organisasi yaitu loyalitas terhadap sistem lembaga dan mencintai tanah air dan NKRI serta mencintai product anak bangsa yang merupakan bagian suatu bentuk Bela Negara.
Terkait Investigasi atau Intelejen di organisasi dari penyampaiannya tim redaksional merangkum serta menyimpulkan seperti langkah-langkah Investigasi berikut ini :
Kegiatan penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui fakta-fakta tentang peristiwa yang terjadi termasuk untuk mengetahui penyebabnya tersebut sehingga bisa dilakukan tindakan untuk mencegahnya.
Untuk bisa melakukan investigasi yang baik dan benar maka harus dilakukan oleh orang yang berkompeten, oleh karena itu kita bisa program pelatihan investigasi serta uji kompetensi agar dapat diketahui tingkat kompetensi seseorang dalam melakukan investigasi apapun.
Mengumpulkan data
Setelah penyelidikan, investigasi memang harus dilakukan segera untuk memastikan “sumber data” tidak hilang atau lupa. Sumber data disini bisa berupa penampakan area kejadian, dokumen, peralatan, saksi, atau korban. Pengumpulan data biasanya dilakukan dengan mengamati, mempelajari bukti materi, serta wawancara korban atau saksi.
Wawancara biasanya digunakan untuk membangun pemahaman serta mendengar penjelasan langsung tentang gambaran peristiwa yang terjadi. Ini juga merupakan pendekatan yang dapat menenangkan saksi jika mungkin mereka merasa kesal. Pertanyaan terbuka yang tidak hanya dijawab dengan “iya” atau “tidak” serta tidak mengintimidasi, biasanya direkomendasikan dalam wawancara.
Menganalisis data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Langkah ini akan mempelajari informasi atau data apapun yang terkumpul dari investigasi lapangan, wawancara, maupun dokumen pendukung. Karena biasanya peristiwa terjadi tidak hanya satu peristiwa, tetapi berupa serangkaian peristiwa, langkah ini akan membantu mengurutkan peristiwa secara sistematis dan mengetahui akar penyebabnya dengan jelas.
Membuat rekomendasi
Langkah terakhir yang paling penting dari investigasi adalah membuat rekomendasi atau menentukan tindakan korektif dari insiden. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa atau berbeda terulang kembali.
Rekomendasi yang dibuat harus spesifik, konstruktif, dan mengidentifikasi akar serta faktor penyebab. Jangan membuat rekomendasi yang bersifat umum, karena itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Selain itu, juga jangan membuat rekomendasi untuk mendisiplinkan seseorang atau orang-orang yang mungkin bersalah, karena ini bertentangan dengan tujuan investigasi. Penyelidikan apapun yang bertujuan untuk menemukan siapa yang bersalah, ini adalah salah arah dan tidak benar.
Membuat laporan
Membuat laporan secara tertulis tentang urutan peristiwa kejadian secara mendetail dan mudah dipahami. Karena tidak semua yang membaca laporan adalah orang yang mengerti tentang insiden yang terjadi, sertakan dengan jelas dimana bukti yang didasarkan pada fakta tertentu, keterangan saksi, ataupun asumsi lain.
Buatlah laporan dengan sejujurnya. Jika ada keraguan pada beberapa bagian tertentu, katakan demikian. Jangan lupa untuk menyertakan alasan kamu membuat kesimpulan dan rekomendasi yang kita buat.
Itulah rangkuman diklat oleh narasumber Letkol Ujang Sudrajat yang disimpulkan oleh redaksional*** (denikusumah)